Senin, 25 Oktober 2010

Evolusi Teori Manajemen

Teori Manajemen Klasik

 Teori Manajemen Klasik atau ilmiah yaitu bahwa perusahaan akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila pekerjaan yang akan dilaksanakan harus di rencanakan. dan harus memperhatikan unsur teknologinya (mesin) maupun pelaksananya dalam hal ini adalah manusia.

Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah atau klasik adalah :
1. Pentingnya peran manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan
4. Iklim kondusif

karateristik dalam manajemen ilmiah adalah:
  1. Sentralisasi Tinggi
  2. Spesialisasi Tugas
  3. Disiplin
  4. Aturan
  5. Supervisi Ketat 
Manajemen Klasik:
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis. 
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik. 
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang. 
5. adanya skema pembagian keuntungan

Teori Prilaku 

Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang.

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk
menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.

Ada 5 (lima) Tingkatan kebutuhan manusia:
  1. Aktualisasi Diri (berkembang)
  2. Penghargaan (Penghormatan, prestice, prestasi)
  3. Sosial (perhatian, rasa memiliki)
  4. Keamanan (perlindungan dan kepastian)
  5. Fisiologis (biologis, makan, minum)
 Teori tersebut berdasarkan atas dua prinsip:
  1. prinsip deficit, kebutuhan yang telah terpenuhi berhenti menjadi motivator dalam perilaku
  2. prinsip berurutan, kelima kebutuhan tersebut berurutan seperti suatu hirarki, suatu kebutuhan disetiap tingkatan akan muncul jika kebutuhan ditingkat yang lebih rendah sudah terpenuhi. 
 Adapun teoriX dan teoriY tentang sifat manusia ditempat kerja:

Teori X berasumsi bahwa karyawan :
  • Tidak suka bekerja
  • Tidak mempunyai ambisi
  • Tidak bertanggung jawab
  • Enggan untuk berubah
  • Lebih suka dipimpin daripada memimpin

Teori Y berasumsi bahwa karyawan :
  • Suka bekerja
  • Mampu mengendalikan diri
  • Menyukai tanggung jawab
  • Penuh imajinasi dan kreasi
  • Mampu mengarahkan diri sendiri.

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat X akan bersikap sangat mengatur dan berorientasi pada pengendalian. Sikap ini mendorong karyawan bersikap pasif, tergantung dan mempunyai rasa enggan.

Manajer yang berasumsi bahwa karyawan bersifat Y akan bersikap mendorong karyawan untuk berpartisipasi, bertanggung jawab dan merasa bebas dan kreatif dalam melakukan pekerjaan mereka.             

Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)

Aliran Kuantitatif (Management Science), merupakan ilmu manajemen yang berdasarkan teknik-teknik matematis untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, biasanya  digunakan dalam kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan sumber daya manusia dan sebagainya.

Langkah-langkah management science yaitu :
1.          Perumusan masalah.
2.          Penyusunan suatu model matetamis.
3.          Mendapatkan penyelesaian dari model.
4.          Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5.          Penetapan pengawasan  hasil-hasil.
6.          Pelaksanaan.

Pendekatan manajemen kuantitatif mencakup karakteristik sebagai berikut :
·             Konsentrasi pada pengambilan keputusan dan dampak akhir bagi tindakan manajemen.
·             Penggunaan criteria ekonomi dalam keputusan (biaya, pendapatan, deviden)
·             Penggunaan model matematis dengan hukum dan rumus yang canggih.
·             Penggunaan kompuer untuk mempercepat proses.

Evolusi Teori Manajemen

Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini dilihat dari lima sisi yaitu :
  • Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
  • Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
  • Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
  • Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
  • Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar